Vocaloid : Para Penyanyi Virtual

Art by Hanasoumen-P


Disusun oleh: Zahra Yasmin Maharani

            Bagi para penyuka hal-hal yang berbau Jepang seperti Anime, Manga, J-Pop, pasti mereka pernah mendengar kata “Hatsune Miku” dan “Vocaloid”. Baik itu di event-event bertemakan Jepang, maupun Festival Anime dan konser musik Jepang. Walaupun sempat diterbitkan Manga-nya setelah sukses, namun sebenarnya pada awalnya Vocaloid itu sendiri bukanlah judul anime atau manga. Vocaloid adalah suatu teknologi synthesizer vokal yang diproduksi oleh Yamaha Corporation. Seperti halnya synthesizer instrumen musik yang digunakan untuk memproduksi suara alat musik, synthsizer vokal digunakan untuk memproduksi vokal manusia. Dengan kata lain, vocaloid adalah semacam piranti lunak alias software musik yang digunakan untuk memproduksi bagian vokal dalam suatu lagu.
Salah satu contoh sederhana teknologi Vocaloid dapat ditemukan di komputer. Cobalah buka fitur Speech dari Control Panel. Di sana ada pilihan Text to Speech. Fitur ini sebenarnya dibuat untuk membantu pengguna Windows yang memiliki cacat visual seperti para tuna netra yang kesulitan melihat atau orang-orang yang memiliki hipermetropi (rabun dekat) yang parah. Selain Microsoft Sam, Windows juga punya versi lainnya seperti Microsoft Mike dan Microsoft Mary, Lernout Hauspie Michael dan Michelle, serta Microsoft Lili untuk spesialisasi Windows versi Cina (Vista dan seterusnya). Mulai dari Windows Vista, diperkenalkanlah Microsoft Anna yang menggantikan Sam sebagai suara text-to-speech.
Akan tetapi, Vocaloid yang saya obrolkan di sini bukan si Microsoft Sam yang suaranya kaku seperti robot itu. Yang ingin saya ekspos di sini adalah Vocaloid bersuara indah yang bisa menyanyikan berbagai lagu dengan merdu.
Hatsune Miku adalah nama salah satu karakter yang dibuat berdasarkan salah satu jenis suara yang terdapat dalam program Vocaloid ini. Hatsune Miku disuarai oleh Saki Fujita. Karakter ini telah menjadi salah satu karakter dari Vocaloid yang paling terkenal. Bisa disebut, Miku-lah icon dari Vocaloid dan juga Miku-lah yang mempopulerkannya. Banyak juga karakter lain seperti si kembar Kagamine Rin dan Kagamine Len, Megurine Luka, KAITO, MEIKO, Gakupo, GUMI, dan lain-lain yang memiliki keunikan suara masing-masing.
Umumnya Komposisi musik dan lirik dimasukkan di layar penyunting sesuai nyanyian dan iringan musik yang diinginkan. Suara nyanyian diambil dari "pustaka suara" yang berisi sampling rekaman suara dari penyanyi sebenarnya. Lirik lagu dinyanyikan dalam bahasa InggrisBahasa Korea atau bahasa Jepang.
Yamaha tidak menjual Vocaloid secara terpisah, melainkan dibundel dengan pustaka suara produksi perusahaan pustaka suara yang mendapat lisensi Yamaha.[1] Vocaloid berasal dari kata "vocal" dan "android".
Perangkat lunak ini pertama kali dirilis Yamaha pada tanggal 26 Februari 2003. Teknik yang dipakai adalah Penyambung dan Pembentuk Artikulasi Nyanyian dengan Domain Frekuensi (Frequency-Domain Singing Articulation Splicing and Shaping). Sampling rekaman suara penyanyi profesional diolah dengan metode domain frekuensi. Hasilnya dimasukkan ke dalam basis data "artikulasi nyanyian" yang berisi potongan suara dan teknik bernyanyi.
Berbagai perbaikan dan pemantapan terus dilaksanakan untuk menyempurnakan suara dari para Vocaloid. Misalnya, untuk permasalahan kompatibilitas bahasa Crypton memperkenalkan Vocaloid terbarunya, Megurine Luka yang bilingual; bisa digunakan untuk dua bahasa. Kemudian 30 April 2010, dirilislah Hatsune Miku Append yang memiliki 6 pilihan suara.
Melalui situs NND (Nico Nico Douga), para pengguna Miku mulai bekerja sama, saling bertukar ide, menampilkan karya mereka yang masih setengah jadi, dan akhirnya diperbaiki oleh pengguna lain.Pada 18 Oktober 2007, sebuah forum Internet melaporkan bahwa Miku diduga menjadi korban sensor oleh Google dan Yahoo!, karena gambar Miku tidak tampil dalam hasil pencarian. Namun hal ini segera dibantah oleh Google dan Yahoo, dan mereka menyatakan telah terjadi masalah dengan sistem yang mengakibatkan tidak hanya kata kunci "Hatsune Miku", tetapi kata kunci lainnya tidak dapat ditampilkan.
Kedua perusahaan menunjukan niat mereka untuk segera memperbaiki dan mencari solusi untuk masalah ini. Pada 19 Oktober 2008, gambar dari Hatsune Miku mulai ditampilkan pada halaman pencarian Yahoo!.Pada tahun 2012, Hatsune Miku menjadi pemenang dari ajang Olimpiade London 2012 "Idola dan Ikon Virtual Yang Kamu Idolakan" tetapi dengan kemenangan itu Hatsune Miku juga menjadi korban penghapusan massal video-video yang berkaitan di Youtube, karena video Hatsune Miku dinilai tidak pantas. Tetapi sebenarnya tidak. Para pecinta Vocaloid-pun berupaya mengunggah kembali video-video yang dihapus dan memberikan pesan untuk tersangka dibalik peristiwa itu untuk tidak mengusik Hatsune Miku lagi Vocaloid.
Vocaloid adalah budaya jepang yang sangat menarik bagi saya, dan banyak di gemari di Jepang. Akan tetapi di Indonesia tren Vocaloid ini belum banyak di ketahui oleh orang orang awam. mungkin hanya pecinta kebudayaan Jepang, orang orang yang update tentang android atau orang orang yang hobi membaca di internet yang tahu tentang vocaloid ini. Oleh karena itu, saya pikir ada baiknya sebuah media untuk mempopulerkan Vocaloid di Indonesia, agar masyarakat Indonesia tahu tentang keunikan dan kecanggihan para penyanyi virtual dari Jepang ini.
Vocaloid juga sangat berbaur dengan usia. Tidak hanya anak-anak, tetapi remaja, kaum dewasa pun banyak yang menggemari mereka. Karena suaranya yang unik dan lucu, orang-orang banyak mencari tahu tentang Vocaloid, lalu merekapun menggemarinya. Selain itu Vocaloid juga bisa di manfaatkan dari segi bisnis dan potensi. Seperti orang yang pandai membuat sebuah lagu dan mengaransemen lagu namun suaranya tak mendukung, para penyanyi virtual akan siap membantu dalam bahasa apapun.


Art by Tama

Sumber:

Komentar